Kamis, 24 Oktober 2013

APARTEMEN DI OBRAL

Diobral, Apartemen di Lingkungan Hunian Selebriti!

Penulis : Tabita Diela | Kamis, 24 Oktober 2013 | 07:27 WIB
|
new york daily news
Apartemen di jantung kota New York ini diobral dengan harga murah.
KOMPAS.com - Apartemen ini berada di daerah strategis seputaran Central Park West, New York, Amerika Serikat. Tepatnya tidak jauh dari American Museum of Natural History. Seperti dikutip New York Daily News, apartemen tersebut dibanderol dengan harga "obral" senilai 748.000 dollar AS (sekitar Rp 8,4 miliar).

Apartemen seluas 55,7 meter persegi ini memang "hanya" berkonsep studio. Tetapi, di dalamnya terdapat kamar mandi dengan bathtub dan sebuah dapur. Tidak hanya itu saja, pemandangan dari apartemen ini luar biasa, yakni kaki langit kota New York yang sarat gedung tinggi.

Broker Nestseekers, Ryan Serhant, mengatakan, apartemen baru di lokasi New York klasik seperti ini, sangat sulit ditemukan, dan belum pernah dengan harga semurah ini.

"Keajaiban" dalam dunia properti tersebut terjadi lantaran pemiliknya, seorang yang sering bepergian, mulai jarang mengunjungi kota berjuluk "Big Apple" ini, seiring pertambahan usianya. Maka itu, kini apartemen tersebut masuk kembali ditawarkan ke pasar. 

Bagi yang berminat, mereka akan menjadi tetangga nama-nama besar seperti DeNiro, Blankfein, Streisand, dan Seinfeld. Kesempatan yang cukup langka mengingat satu-satunya penawaran "terjangkau" di daerah tersebut hanya ada di daerah Harlem. Rata-rata, harga satu hunian di sana mencapai 7 juta dollar AS (Rp 78,8 miliar).

Sumber :
Editor :
Hilda B Alexander

SURVEI MEMBUKTIKAN>>

Survei Membuktikan, Lokasi Perumahan Terbaik adalah Dekat Pemakaman!



fadoli  08179968166
www.huffingtonpost.com
Seperti diberitakan dalam Huffington Post, rata-rata rumah yang berada paling dekat dengan pemakaman terjual dengan harga 162 Dolar AS perkaki persegi (sekitar Rp 1,8 juta). Sementara, rumah yang berada lebih jauh (500 yard atau sekitar 457,2 meter) dari pemakaman harganya justeru lebih murah yaitu 145 Dolar AS (Rp1,6 juta) perkaki persegi.
KOMPAS.com — Tiap-tiap pemilik rumah memiliki kriteria tersendiri mengenai tetangga yang diidam-idamkannya. Menurut hasil survei yang dilakukan situs properti Redfin, rata-rata pemilik properti di Amerika Serikat menginginkan hal ini. Mereka ingin tinggal berdekatan dengan tetangga yang tidak berisik. Lantas, bagaimana dengan kuburan? Bukankah penghuninya tidak akan berisik selamanya?

Lebih mengejutkan lagi, ternyata survei itu membuktikan bahwa hunian yang berada tidak jauh dari pemakaman memang menarik pasar, meski memakan waktu lebih lama. Berdasarkan survei Redfin tersebut, hunian-hunian yang ada di dekat pemakaman memang membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual. Namun, nilainya tidak lebih rendah dari hunian yang berada jauh dari pemakaman.

Seperti diberitakan dalam Huffington Post, rata-rata rumah yang berada paling dekat dengan pemakaman terjual dengan harga 162 dolar AS per kaki persegi (sekitar Rp 1,8 juta). Sementara itu, rumah yang berada lebih jauh (500 yard atau sekitar 457,2 meter) dari pemakaman harganya justru lebih murah, yaitu 145 dollar AS (Rp 1,6 juta) per kaki persegi.

"Memiliki rumah di sebelah pemakaman mungkin lebih sulit untuk dijual. Namun, selalu ada sekelompok orang yang mungkin menyukai spesifikasi rumah tersebut, meski faktor 'menyeramkan' kemungkinan membuat mereka enggan mengelilingi rumah," ujar agen realestat Redfin di Chicago, Amerika Serikat, John Malandrino.

Namun, agen realestat Redfin di Baltimore, Lyn Ikle, mengatakan, "Seperti halnya bicara soal membeli rumah, ada pro dan kontra untuk urusan tinggal di dekat pemakaman. Keuntungannya adalah, umumnya, tidak akan ada pembangunan di masa mendatang di atas pemakaman. Biasanya pula ada ruang terbuka yang terpelihara dengan baik, hening, dan tidak sedikit pemakaman tampak indah. Sisi negatifnya, pemakaman sering kali memberikan perasaan tidak nyaman. Pemakaman seolah merepresentasikan mortalitas."

Survei ini menganalisis data dari 90 data sensus area metro dan mikro di seantero Amerika Serikat pada Januari 2012-September 2013. Data secara lengkap tersedia di situs Redfin.

Minggu, 20 Oktober 2013

APARTEMENT


APARTEMEN

Masih Bisa Ditemui Hunian Seharga Rp 190 Juta!

 
 

Harga unit apartemen Bailey's Lagoon Rp 190 juta-Rp 500 juta.
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Tak sulit menemukan hunian seharga di bawah Rp 1 miliar. Terlebih, lokasinya dekat dengan Jakarta dan mudah dijangkau karena tersedia moda transportasi publik yang bisa diakses 24 jam.

Adalah PT Bina Usaha Nusantara yang memasok hunian dengan harga terjangkau, Bailey's Lagoon. Mereka membangun apartemen yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 190 jutaan hingga Rp 450 jutaan.
Baileys Lagoon berada di kawasan Ciputat. Tidak sulit menemukan proyek tersebut. Pasalnya, lokasinya tepat berada di ujung fly over Ciputat, di seberang pusat perbelanjaan Ramayana, dan bersebelahan dengan pasar Ciputat. Meski macet, sarana transportasi menuju lokasi, atau sebaliknya, menuju pusat kota Jakarta selalu tersedia.
 
Baileys Lagoon merupakan pengembangan multifungsi. Selain apartemen, terdapat juga town house di lantai dasar dan area komersial. Menurut rencana, proyek tersebut akan memiliki dua menara yang masing-masing berisi 600 unit.

Menara pertama, Tower A, memiliki tiga wing, sementara menara kedua, Tower B, memiliki dua wing. Pembangunan kedua menara ini dilakukan secara bertahap. Tahap pertama pembangunan infrastruktur Bailey's Lagoon, dimulai hari ini, Sabtu (19/10/2013).

Menurut Direktur Utama PT Bina Usaha Nusantara Arvin F Iskandar, berselang empat bulan pihaknya akan mulai pembangunan apartemen Tower A.

"Selanjutnya selama 18 bulan ke depan akan disusul pembangunan menara berikutnya," ujar Arvin.
Komisaris Utama PT Bina Usaha Nusantara Dedi Setiadi, mengungkapkan, dari keseluruhan jumlah apartemen, 70 persen di antaranya bertipe studio dengan ukuran semigross 19,8 meter persegi, 20 persennya satu kamar dengan ukuran semigross 24,61 meter persegi, sementara 10 persennya dua kamar berukuran semigross 49,61 meter persegi dan apartemen loft yang disebut dengan townhouse.

Harga tipe studio Rp 190 jutaan, sementara tipe selanjutnya dibanderol dengan harga antara Rp 450 juta sampai Rp 500 juta sebelum pajak. Angka ini sudah melambung sejak pertama kali unit-unit apartemen Baileys Lagoon dipasarkan Juni 2013 lalu. Saat itu, harga terendah hanya Rp 165 juta.

Harga unit-unit apartemen di Baileys Lagoon bisa ditekan lantaran harga tanah di daerah Ciputat masih relatif masuk akal. Dedi mengatakan, per meter perseginya masih sekitar Rp 3 jutaan. Untuk lokasi-lokasi di pinggir jalan, harganya berada pada kisaran Rp 5 jutaan. Perlu diketahui, proyek Baileys Lagoon berada di atas area seluas sekitar 1 hektar dengan nilai pembangunan mencapai Rp 300 miliar.

Jumat, 18 Oktober 2013

SUDIRMAN KEPALA NAGA


Naga di Sudirman dan Thamrin
KEPALA NAGA SIMBOL GELIAT PEREKONOMIAN
PERPUTARAN ekonomi yang menggeliat di sepanjang kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta, rupanya membuat sebagian masayarakat Jakarta meyakini bahwa kawasan ini merupakan jalur kepala naga yang membawa banyak peruntungan.

Hal ini terlihat dengan banyaknya perbincangan di media sosial maupun mailing list yang membahas topik tersebut. Jalan Sudirman-Thamrin dianalogikan sebagai jalur kepala naga dengan posisi kepala berada di
bundaran Ratu Plaza. Patung Pemuda Membangun jadi penandanya.

Sedangkan ekor sang naga terletak di bundaraan air mancur
, tepat di depan Gedung Bank Indonesia. Konon, ekor sang naga juga ditandai dua simbol penting: kemakmuran dan harta karun. Sebagai pengenal simbol, berdiri kokoh Gedung Bank Indonesia dan Monumen Nasional.

Menanggapi rumor tersebut, Pakar Feng Shui, Suhu Yo menjelaskan, anggapan kawasan Sudirman-Thamrin sebagai jalur kepala naga benar adanya. Namun, jika menyebut posisi kepala naga berada di depan Ratu Plaza
, itu kurang tepat.
Dalam pandangannya, kepala naga justru terletak di Jl. Medan Merdeka Utara, tepatnya Istana negara. Hal ini merujuk pada konsep dasar bahwa naga adalah simbol kekuasaan. Dengan begitu, dimana terletak pusat pemerintahan, daerah kepala naga ada di sekitarnya.

"Daerah kepala naga itu berada di seputar kantor pemerintah atau rumah pemimpin. Kalau nasional tentu Istana
. Sedangkan level daerah, bisa di dekat kantor Gubernur atau Bupati," ujar Suhu Yo ketika dihubungi, Rabu (17/10).

Dalam konteks Jakarta sebagai Ibu Kota, lanjut dia, jalur kepala naga memiliki dua rute yang berbeda. Ada jalur kepala naga laki-laki dan jalur kepala naga perempuan.

Untuk jalur laki-laki
, alurnya dimulai dari Istana Negara mengarah ke Thamrin dan berakhir di Sudirman. Sebagai jalur yang penuh energi positif, kata dia, wilayah ini didukung oleh ruas jalan yang dipenuhi putaran, sehingga membuat sang naga bisa bergerak secara dinamis.

Sedangkan kaki naga, lanjut dia, berada di wilayah Tanah Abang dan Kuningan. Kaki di sini menilik pada fungsi dua wilayah tersebut sebagai penopang utama
perdagangan di Jakarta.

"Mereka yang tinggal ataupun membangun usaha di jalur ini memiliki peruntungan yang bagus karena dipenuhi aura positif," terang Suhu Yo.

Lain lagi dengan jalur naga perempuan
. Kata Suhu Yo, rutenya dimulai dari Istana Negara menuju Gajah Mada, berlanjut ke Hayam Wuruk, dan berujung di Sunda Kelapa. Wilayah ini, kata dia, lebih identik sebagai tempat hiburan malam dan pusat perjudian.

Perempuan, kata dia, memang lebih diasosiasiakan sebagai tempat memperoleh hiburan dan kebahagiaan. Makanya, tidak heran banyak orang datang ke wilayah ini untuk melepas penat ataupun bersenang-senang.

"Ini memang seperti Yin dan Yang
. Ada sisi positif dan ada sisi negatif. Keduanya saling melengkapi dan menyeimbangkan," papar Suhu Yo.

Adapun perhitungan jalur tersebut, sambung dia, mengacu pada adat pernikahan Tionghoa yang menempatkan tempat duduk kedua mempelai. "Laki-laki itu duduknya di sebelah kiri dan wanita berada di sebelah kanan," ungkap Suhuyo.

Walau begitu, Suhu Yo tidak dapat memastikan
apakah yang medesain ruas jalan dan tata kota Jakarta benar-benar memahami feng shui. Atau,  kondisi saat ini justru terbentuk secara alamiah. Bahkan dia mengakui tidak tahu, jika memang ada ahli feng shui terkait dengan ruas jalan pusat bisnis itu.

Namun demikian, indikasi adanya perhitungan feng shui dalam pembangunan pusat kota Jakarta terlihat saat Indonesia berada di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Ketika itu, beberapa patung dibuat seperti memiliki makna tersirat
, yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan kota maupun Soeharto secara pribadi.

Salah satunya adalah Patung Arjuna Wijaya
, persis depan Monas.Patung karya Nyoman Nuarta ini menggambarkan sosok Arjuna dalam perang Baratayudha yang kereta perangnya ditunggangi oleh Batara Kresna.

Keretanya ditarik oleh delapan kuda dan menghadap ke arah Sudirman atau membelakangi Istana. Dengan begitu, patung ini menjadi simbol bagi Soeharto agar bisa lolos dari huru-hara yang membelenggunya di akhir masa jabatan
, dengan cara menunggangg kereta meninggalkan istana negara yang tengah kacau.

"Kita lihat saat terjadi gejolak besar
. Soeharto tetap bisaturun jabatan dengan selamat," ucap Suhu Yo.